0

Pernyataan Panglima/Gubernur Militer KDM-SUT Permesta yang memutuskan hubungan dengan Pusat (Tanggal 17 Februari 1958)

Selasa, 25 Maret 2014

Pernyataan Panglima/Gubernur Militer KDM-SUT Permesta yang memutuskan hubungan dengan Pemerintah Pusat (Tanggal 17 Februari 1958)


Pada tanggal 17 Februari 1958 pukul 07.00 diadakan pertemuan di ruang rapat gedung Universitas Permesta di Sario Manado dengan tokoh² politik, masyarakat dan cendikiawan. MC (moderator) saat itu adalah Kapten Wim Najoan. Secara singkat, Panglima KDM-SUT memberikan gambaran tentang perkembangan di Sumatera dan putusan dibentuknya PRRI dua hari lalu, tanggal 15 Februari 1958. Selanjutnya Panglima KDM-SUT memberitahukan pada rapat tersebut, putusan sbb:

"Permesta di Sulutteng menyatakan solider dan sepenuhnya mendukung pernyataan PRRI. Oleh sebab itu, mulai saat ini juga Permesta memutuskan hubungan dengan Pemerintah RI Kabinet Djuanda".

Setelah rapat diskors 30 menit untuk menyusun teks pemutusan hubungan dengan pusat maka pertemuan dibuka kembali dan teks tersebut dibacakan. Setelah itu emosi hadirin meledak. Setelah Mayor Dolf Runturambi bertanya kepada hadirin, "Bagaimana, saudara-saudara setuju?" Serentak dijawab: "Setuju! Setuju!". Kembali suasana dipenuhi oleh antusiasme yang berapi-api, walau tampak beberapa orang yang tetap bungkam.

Kemudian diadakan pertemuan umum raksasa di Lapangan Sario Manado pada pukul 11.00. Letkol D.J. Somba selaku Panglima/Gubernur Militer KDM-SUT atas nama rakyat dan tentara Sulutteng, membacakan teks pemutusan hubungan dengan Pemerintah Pusat di Jakarta. Isi dari teks tersebut adalah:

"RAKYAT SULUTTENG TERMASUK MILITER SOLIDER PADA KEPUTUSAN P.R.R.I. & MEMUTUSKAN HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH R.I."
 Pukul 20.00 malam hari, Kastaf KDM-SUT Mayor Dolf Runturambi membacakan teks pemutusan hubungan dengan pusat dalam bahasa Inggris melalui RRI (Radio Permesta).

0 Responses to "Pernyataan Panglima/Gubernur Militer KDM-SUT Permesta yang memutuskan hubungan dengan Pusat (Tanggal 17 Februari 1958)"